Rahasia Di Balik Sebuah Warna


“Muhammad sutalim”
Kesukaan seseorang terhadap warna menurut penelitian ilmu jiwa merupakan  pencerminan dengan sifat pembawaan orangnya. Sebagai contoh seseorang yang menyukai warna merah akan menunjukan bahwa orang tersebut bersifat ekstrover, pribadi yang integrative dengan dunia luar, mudah menyesuaikan diri dengan dunia, orang yang penuh vitalitas cenderung lebih dikuasai oleh dorongan hatinya. Untuk penyakit mental dan penyakit jiwa merah diasosisikan dengan kecenderungan yang berlebih-lebihan (maniak).
Seorang peneliti Faber Birren mempunyai pengalaman tentang warna kuning. Ia menghubungkan warna kuning dengan gangguan jiwa ekstrem, yaitu Genius atau Lemah pikiran, selain itu warna kuning juga disukai oleh orang yang mempunyai suatu pembawa intelektual. Dengan kata lain warna kuning adalah warna intelektual, baik hubungan dengan inteligensia yang tinggi maupun yang mempunyai kecenderungan berlebih-lebihan. Contoh seniman yang berlebihan adalah Vincent van Gogh. Ia mengekspresikan warna kuning pada lukisan-lukisan terkenalnya disaat – saat akhir hayatnya.
Warna hijau sering menjadi pilihan orang yang mempunyai kedudukan social yang tinggi, mempunyai kesempatan banyak bicara, dan selera makan yang tinggi. Bagi psikomotorik dan psikotik, hijau merupakan warna kesukaan, orang yang menyukai warna hijau bila sedang dalam tertekan tidak akan merasa jadi hukuman yang terasing, sebaliknya mereka akan sesegera mungkin mencari jalan keluar dan mencari teman.
Faber Birren berpendapat bahwa orang yang mempunyai sifat narsisis (mengagumi diri sendiri) pada umumnya menyukai warna biru kehijauan, orang yang menyukai warna biru keunguan biasanya bersifat pemilih, sensitive, dan diskriminatif.
Warna biru diasosiasikan dengan Schizophrenia (sejenis penyakit jiwa) orang yang menyukai warna biru mempunyai kepribadian integritas terdalam di bawah tekanan. Orang yang menyukai warna biru akan menuju kepada pelarian tragis dari lingkaran. Karakter orang yang menyukai warna coklat berdasarkan psikoanalisa Freud adalah keras kepala, cermat, teliti, seksama.
Masih ada beberapa aspek logis mengenai kesukaan orang terhadap warna. Orang yang ramai, ramah, dihubungkan dengan warna jingga, orang yang sifatnya artistic suka akan warna keunguan (purple). Seseorang yang menyukai warna merah maroon mempunyai sifat berdisiplin tinggi. Orang yang agresif, ulet berjuang, dan keras, terbawa warna merah muda. Baginya warna merah muda merupakan harapan dan kelembutan yang tidak disadarinya.
Warna juga telah dipelajari sebagai alat penyembuh penyakit (mempunyai nilai terapi). Akhir abad 19 Edwin D. Babbit, melancarkan suatu anjuran penyembuhan penyakit dengan mempergunakan warna. Doktrinnya tentang keselarasan antara warna fisik dan warna yang terpancar dari jiwa seseorang (warna psikis) telah menyebar luas. Efek-efek psikologi warna kemudian diolah untuk digunakan pada interior gedung-gedung sekolah, rumah sakit, dan pabrik pabrik. Para ahli yakin bahwa warna yang tepat akan mempermudah belajar menyembuhkan penyakit dan meningkatkan gairah kerja dan lain-lain
Berdasar dari buku tentang warna oleh (Sulasmi Darma P)

0 komentar:

Newer Post Older Post Home

Popular Posts

Followers

 

Beranjak Up date

Loading...

Blog Archive

negara

free counters
 

Templates by Nano Yulianto | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger